Sambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Polda Bali Gelar Silahturahmi Bersama Lintas Agama
DENPASAR, STATEMENTPOST.COM – Bertempat di Nirmala Hotel & Convention Center, Denpasar, Senin (1/4) Polda Bali bersama lintas agama menyelenggarakan silahturahmi dalam rangka menjaga situasi Bali yang aman dan nyaman pada perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 H tahun 2024. Kegiatan ini turut dihadiri Direktur Intelkam Polda Bali Kombespol Mohamad Ridwan, S.I.K., M.M, Kanwil Agama Prov. Bali yang diwakili Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Agama Provinsi Bali Dr. H. Abu Siri, M.Pr.I, Ketua FKUB Prov. Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, Ketua MUI Provinsi Bali yang diwakili Sekretaris Umum Agus Samijaya, Ketua PHDI Prov. Bali, I Nyoman Kenak, S.H, Ketua MPUK Provinsi Bali, Bhisop Nyoman Agustinus, Ketua Matakin Prov. Bali WS Adinatha, Ketua Walubi Provinsi Bali Romo Budiyanto, Ketua Keuskupan Denpasar diwakili Vikjen Romo Yosep, Ketua PW NU Provinsi Bali, K.H. Abdul Aziz, S.Pd.I, Ketua PW Muhammadiyah Prov. Bali, Ir. H. Husnul Fahmi, Ketua LDII Prov. Bali, H Olih Sholihat Karso, Ketua PW GP Ansor Prov. Bali, Tommy Reza Kurniawan, Ketua Peradah Provinsi Bali, IPutu Eka Mahardika, Ketua PW KOKAM Prov. Bali, Elly Nurwanto, Ketua Pemuda LDII Provinsi Bali, Anom, serta perwakilan pengurus/anggota masing-masing organisasi keagamaan.
Dalam kesempatan ini, Direktur Intelkam Polda Bali Kombespol Mohamad Ridwan, S.I.K., M.M mengucapkan terimakasi atas kehadiran tokoh-tokoh agama, karena kegiatan ini sangat penting dilaksanakan untuk memupuk silahturahmi di Bulan Suci Ramadhan. Dengan adanya silahturahmmi ini mudah-mudahan meningkatkan kesatuan dan mempererat kerukunan umat beragama di Bali. “Kerukunan umat beragama di Bali telah berjalan dengan baik walaupun ada sedikit permasalahan agar perlu kita antisipasi. Pariwisata sangat bergantung dengan keamanan dan kenyamanan, sehingga kami berharap kepada seluruh komponen agar berpartisipasi menjaga keamanan Bali. Kami secara terbuka menerima masukan, saran dan komunikasi apabila ada permasalahan yang berkaitan dengan tugas pokok Polri,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Provinsi Bali, Ida Panggelingsir Agung Putra Sukahet juga berterimakasi atas terselenggaranya acara ini, karena tugas dan kewajiban FKUB sangat dibantu dalam mengadakan acara pertemuan lintas agama. “Yang paling penting perlu dipahami bahwa setiap hari raya agama apapun di Indonesia, kami mengharapkan semua umat ikut berbahagia. Apapun permasalahan atau pergejolakan eksternal yang menganggu seluruh agama dan keyakinan kepercayaan yang Sah merupakan masalah kita bersama, namun apabila permasalahan internal silahkan diselesaikan di internal agama. Sebagai tokoh agama kita harus menjunjung tinggi kebhinekaan dan persatuan, apabila persatuan antar agama kuat maka tidak akan ada yang berani mendiskreditkan agama. Di Indonesia sangat bergantung pada kerukunan Umat Beragama. Apabila kerukunan terganggu dan konflik antar agama terjadi maka kita akan hancur,” tegasnya.
Sekretaris Umum MUI Provinsi Bali, Agus Samijaya menyampaikan, silahturahmi antar umat merupakan salah satu bentuk menjaga 4 Pilar Kebangsaan. Kebhinekaan bukanlah bahan konflik, tetapi sebagai bahan pemersatu bangsa. “Bali sangat heterogen dan adanya alkulturasi kebudayaan yang akan memperindah persaudaraan. Mari kita pupuk persaudaraan untuk menjaga Bali dan selalu bersinergi dalam merawat Bali untuk Indonesia,” jelasnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan Kultum dari Kanwil Agama Prov. Bali yang diwakili Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Agama Provinsi Bali Dr. H. Abu Siri, M.Pr.I,. Pihaknya menyatakan Indonesia ini sangat besar, ada 1.340 suku dan 715 bahasa daerah yang bisa tetap bersatu karena kita rukun. Konsep menyama braya (kerja sama) itu sudah ada ribuan tahun yang lalu untuk menyatukan erat masyarakat, namun kalau kita terprovokasi akan terpecah. “Kita harus tetap mempertahankan konsep menyama braya yaitu gotong royong dan menghormati sesama. Kita tidak ada perbedaan hanya penyebutkan nama yang berbeda dan tidak ada agama yang menyatakan untuk menghina agama lain. Saya yakin di setiap agama diajarkan toleransi walaupun dengan penyampaian yang berbeda dan janganlah ada menghina maupun mencaci maki agama lain,” tuturnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan buka puasa dan doa bersama. (stm)