BaliBudayaPendidikan

Menjaga Hubungan yang Harmonis Melalui Implementasi Tri Hita Karana di Dunia Pendidikan Menurut Prof. Made Suarta

DENPASAR, STATEMENTPOST.COM – Tri Hita Karana merupakan kearifan lokal yang membuat masyarakat sangat berterimakasih kepada leluhur dalam menciptakan kehidupan yang bahagia. Tri Hita Karana lahir dari proses kehidupan yang dialami dan dilakukan oleh leluhur terdahulu.

Tri Hita Karana memiliki tujuan menciptakan kehidupan yang bahagia. “Jika semua manusia bisa menjalankan Tri Hita Karana dengan tegak lurus, maka hidup bahagia akan tercapai. Baik dari spiritual dan menghargai sekitar,” ungkap Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, S.H., M.Hum selaku rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Rabu (10/12/2025).

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa ketika manusia keluar dari konsep Tri Hita Karana maka akan menemui masalah. Sebetulnya, mengimplementasikan Tri Hita Karana tidaklah sulit. Seperti hal sederhana yakni melakukan Puja Tri Sandhya secara rutin.

Prof. Suarta mengenaskan, hal ini juga sudah ditekankan kepada para generasi muda agar tidak lupa menerapkan Tri Hita Karana dalam hidup. “Menumbuhkan spiritual di sekolah sangatlah penting termasuk mengajarkan kesadaran, kejujuran dan integritas pada anak didik,” ungkapnya.

Selain itu, juga harus menyediakan ruang doa atau religi pada siswa dengan menyediakan tempat suci. Ketika masyarakat mampu mengimplementasikan Tri Hita Karana, maka akan mampu menjalani kehidupan yang tenang tanpa adanya gangguan.

Tri Hita Karana pada pawongan adalah penekanan terhadap rasa humanis, menjadi manusia yang memberikan atmosfer sehat pada kehidupan baik di masyarakat dan sekolah. Salah satunya adalah mendorong kehidupan saling menolong dan toleransi terhadap sesama. Kerukunan antar umat juga sangat penting untuk menjaga keselarasan.

Kolaborasi juga merupakan implementasi Tri Hita Karana, dengan menjaga hubungan harmonis antara guru, siswa, dan juga orang tua. Sekolah juga dijadikan komunitas belajar bukan hanya transfer ilmu. Karakter siswa dibentuk oleh guru dengan kolaborasi bersama orang tua.

Palemahan bila dikaitkan dengan pendidikan, yakni pendidikan berbasis ekologi dan berkelanjutan. Salah satunya melalui program Adiwiyata. Hal ini harus digalakkan oleh kepala sekolah dan guru. Saat ini, hal paling penting harus dilakukan yakni pengelolaan sampah guna mewujudkan bali bersih yang selaras dengan program pemerintah Bali.

Menjaga alam, melakukan penghijauan sangatlah penting agar membuat masyarakat aman dari bencana. “Mencintai dan menjaga lingkungan mesti ditekankan sejak dini,” tegasnya. (stm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *