Dukung Percepatan Transisi Energi, CAST Foundation Kembangkan “Green Hydrogen Village – Desa Utak Atik” di Desa Serangan

DENPASAR, STATEMENTPOST.COM – Sebagai bagian dari upaya mendukung percepatan transisi energi di Indonesia, CAST Foundation bersama Meaningful Design Group dan Fab Lab Bali mengembangkan inisiatif “Green Hydrogen Village” (Desa Hidrogen Hijau), sebuah proyek percontohan yang berfokus pada penerapan energi hidrogen sebagai sumber energi bersih dan berkelanjutan bagi komunitas lokal di Desa Serangan, Denpasar Selatan, Bali.
Melalui kegiatan “Desa Utak Atik” yang diselenggarakan pada Sabtu (6/12/2025) siang, bertujuan untuk memperkenalkan konsep desa berbasis hidrogen hijau serta mengajak komunitas dan para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam proses inovasi bersama. Kegiatan ini juga diisi dengan Workshop, Pameran Inovasi Hidrogen, dan Kuliner Lokal dari warga di Banjar Tengah Desa Serangan.
Co-Founder CAST Foundation, Wan Zaleha Radzi mengatakan, bahwa kegiatan ini bagian dari akhir proyek Desa Hidrogen Hijau selama dua tahun. Konsep digital fabrication ini penting untuk bersama-sama saling berbagi teknologi, sehingga generasi muda dan masyarakat Desa Serangan mampu memahami teknologi secara natural.
Menurutnya, melalui Desa Utak Atik ini tidak akan menghilangkan kearifal lokal yang ada di Bali. Di Bali sendiri ada istilah Desa Kalapatra yang berarti Tempat (Desa), Waktu (Kala), dan Keadaan/Situasi (Patra), yang menjadi pedoman untuk menyesuaikan tradisidengan tetap menjaga esensi intinya. “Dengan filosofi ini kita mencoba untuk berkolaborasi dengan budaya yang ada di Bali. Dan saya yakin, dengan adanya budaya Bali akan membantu menggerakan teknologi, seperti teknologi bertumbuh di Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Dr. Ilham Akbar Habibie selaku Co-Founder dan Ketua Dewan Pembina Yayasan CAST (Culture, Art, Science and Technology) menjelaskan, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling rajin menggunakan teknologi digital. Namun, Indonesia hanya menjadi pasar bukan sebagai produsen.
“Ini menjadi keluhan dan kesadaran kita memang sejak lama. Selama ini, kita menggunakan teknologi secara konsumtif, tapi bukan secara produktif. Jadi, ini yang mau kita rubah. Dengan kegiatan seperti ini, yang melibatkan anak muda agar lebih melek teknologi,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, bahwa inovasi tidak selalu berhubungan dengan hal-hal yang besar. Melainkan, inovasi bisa dilakukan dari hal terkecil yang berkaitan dengan tantangan yang memerlukan adanya Solusi.

“Bagaimana hal itu bisa diterapkan di Desa Serangan. Dimana, Desa Serangan erat kaitannya dengan aktivitas nelayan, mereka biasanya menggunakan lampu pada malam hari sehingga dapat memanfaatkan teknologi lampu teranyar dalam melaut dan startup teknologi lainnya,” jelasnya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh CAST Foundation, Meaningful Design Group, Fab Lab Bali merupakan sebagai bagian dari Koalisi Bali Emisi Nol Bersih (Koalisi Bali ENB) 2045 yang di dalamnya terdapat anggota lain yaitu World Resources Institute (WRI) Indonesia, Institute for Essential Services Reform (IESR), New Energy Nexus (NEX) Indonesia, dan Azura Indonesia, serta didukung oleh ViriyaENB. (stm)
