Bali

Memaknai Melasti sebagai Pembersihan dalam Diri 

 

DENPASAR, STATEMENTPOST.COM – Upacara melasti merupakan salah satu ritual yang dilakukan umat hindi untuk menyambut Hari Raya Suci Nyepi. Upacara ini biasanya dilakukan 3 atau 4 hari sebelum perayaan Nyepi. Pelaksanaan upacara Melasti sebelum Nyepi ini tentunya memiliki makna dan tujuan.

Lantas apa makna dan tujuan dilaksanakannya upacara melasti itu? Berikut penjelasannya.

Melasti sendiri berasal dari 2 kata yaitu “Mala” dan “Asti”, Mala artinya kekotoran dan Asti berarti menghilangkan atau doa. Sehingga melasti bisa diartikan untuk menghilangkan atau membersihkan segala kekotoran Bhuana Alit dan Bhuana Agung. Ritual ini dilaksanakan di pura yang berdekatan dengan sumber air kehidupan (Tirta Amertha), seperti laut, danau, atau sungai.

Berdasarkan Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala disebutkan bahwa “Melasti Ngarania Ngiring Prewatek Dewata Angayutaken Laraning Jagat, Papa Klesa, Letuhing Bhuana” yang artinya bahwa melasti adalah meningkatkan Sraddha dan Bhakti pada para Dewata manifestasi Tuhan Yang Maha Esa untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan Papa Klesa dan mencegah kerusakan alam. Dalam konteks kekinian, artinya bahwa kita harus paham tentang pelaksanaan melasti itu sendiri. Oleh karena itu, kita harus bisa memaknai bahwa melasti itu sifatnya pembersihan, menambah energi dan juga menghanyutkan Papa Klesa atau kepapanan secara individual. Papa Klesa yang melekat dalam diri manusia ini yang mesti dihilangkan sebelum pelaksanaan tawur dan hari suci nyepi itu sendiri. Disebutkan ada 5 Papa Klesa yang harus dimusnakan, diantaranya Awidya (kegelapan atau mabuk), Asmita (egois), Raga (nafsu), Dwesa (sifat pemarah) dan Adhiniwesa (rasa takut tanpa sebab). Dengan ritual melasti diharapkan mampu menghilangkan sifat-sifat klesa yang ada pada diri manusia.

Persembahyangan daripada upacara melasti sendiri ditujukkan kepada Dewata yang berstana di laut. Yang terpenting adalah memohon bimbingan, kesentosan, kedirgayusan dan perlindungan kepada para dewata sebagai manifestasi tuhan yang maha esa.  Melasti itu sendiri juga sebagai wujud untuk menjaga dan memelihara sumber-sumber kehidupan seperti air laut dan hutan. (stm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *