DenpasarNewsTeknologi

Deteksi Dini Kanker Prostat, RSUP Prof. Ngoerah Luncurkan Layanan Robotik Prostat Biopsi

DENPASAR, STATEMENTPOST.COM – Serangkaian kegiatan Customer dan Pers Gathering 2025, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah meluncurkan alat biopsi robotik untuk mendeteksi dini kanker prostat, di Denpasar, pada Jumat (10/10/25). Mengusung tema “Membangun Semangat dan Solidaritas Bersama”, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat sinergi antara RSUP Prof Ngoerah dengan para mitra strategis, seperti kalangan media, komunitas pendonor dan perwakilan konsulat negara sahabat.

Dalam kesempatan ini, RSUP Prof Ngoerah memperkenalkan layanan terbaru berupa alat canggih biopsi robotik, yang dipaparkan oleh Dokter Bedah Urologi RSUP Prof Ngoerah, dr. I Wayan Yudiana, Sp.U(K). Ia menjelaskan bahwa teknologi ini menggabungkan metode USG dan MRI untuk mendeteksi lesi berukuran sangat kecil secara presisi. Sehingga, alat ini membuat hasil biopsi prostat menjadi lebih presisi atau akurat. “Gambaran USG prostat kita gabung dengan gambaran MRI yang sebelumnya sudah dikerjakan. Nah, kemudian dari gambaran MRI dan USG akan ditemui benjolan atau lesi-lesi kecil lalu digabungkan menggunakan AI. dengan penggabungan ini maka akan lebih sensitif terkonfirm ada tumor atau prostatnya,” ujar dr. Yudiana.

Dikatakan bahwa, sebelum ada teknologi biopsi robotik, para dokter kesulitan dalam memastikan pasien positif kanker prostat. Karena, sebelumnya hanya menggunakan USG cenderung tidak terlihat adanya lesi, yang ukurannya 1-2 mm. “Ukuran yang kecil inilah hanya bisa terlihat dengan menggunakan metode penggabungan USG dan MRI,” lanjutnya.

Dokter spesialis asal Bali ini menambahkan, usia di atas 65 tahun, ras Afrika dan Amerika, riwayat keluarga penderita kanker merupakan faktor risiko utama kanker prostat. Sementara pola makan, merokok, konsumsi daging merah berlebihan dan berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual menjadi faktor yang perlu diwaspadai. Kanker prostat stadium awal sering kali tidak menunjukan gejala, sehingga deteksi dini atau skrining awal sangat penting.

Melalui peluncuran ini, ia menyarankan agar masyarakat Bali menggunakan robotik prostat biopsi, untuk presisi terhadap gejala awal kanker prostat. “Tujuannya adalah supaya kita bisa lebih akurasi dan lebih tepat dalam mendeteksi atau mengambil jaringan yang terkena kanker. Artinya bahwa, kalau kita menggunakan non robotik ini, bisa saja yang kami ambil adalah jaringan normal, sehingga hasilnya nanti normal. Padahal, di dalam kelenjar prostat itu sudah ada kanker prostat yang kecil,” tutupnya. (stm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *